Minggu, 21 Maret 2021 Dalam ibadah raya minggu pagi di Gereja Pentakosta Di Tanah Papua, sebelum sesi Firman Tuhan dibawakan oleh Gembala sidang Jemaat El Olam, melalui sakramen penyerahan anak dari Keluarga bapak Otniel Waradibur berjalan dengan baik. Sakramen penyerahan anak ini selalu dilakukan mengingat firman Tuhan bahwa setiap anak harus dibawa kepada Tuhan untuk diberkati. Sehingga melalui doa, seluruh kehidupan anak tersebut tetap ada dalam kontrol dan perlindungan Tuhan. Acara penyerahan anak pun berlangsung dengan sangat baik, dan seluruh jemaat merasa bersukacita dengan keputusan yang dibuat oleh keluarga bapak Otniel Waradibur. Tak hanya sampai disitu, bahkan keluarga menyediakan berkat yang kemudian dinikmati bersama semua Jemaat El Olam, sebagai bentuk ucapan syukur atas berkat yang sudah diterima oleh anak mereka melalui doa dari gembala sidang yaitu Pdt. Silwanus Werimon. Berkaitan dengan isi khotbah pada ibadah Raya tersebut, bahwa kita harus senantiasa mem

Khotbah Minggu Pagi Minggu, 21 Maret 2021 Pembicara : Pdt. Silwanus Werimon Ayat Renungan: 📘 Matius 4:17-22 Tema Khotbah saya hari ini adalah "Mengapa kita perlu membawa jiwa untuk TUHAN". Banyak orang percaya bahwa pertobatan adalah target atau tujuan akhir dari kekristenan kita. Sehingga mereka tidak lagi sungguh-sungguh mencari jiwa bagi TUHAN. Jadi firman TUHAN mengajarkan kepada kita untuk membawa jiwa-jiwa bagi TUHAN. Yesus yang sudah kita miliki, kita harus perkenalkan itu kepada orang lain. Ada banyak orang menganggap bahwa tugas membawa jiwa hanyalah tugas dari pendeta-pendeta. Kendati pengertian disini adalah domba harus melahirkan domba. Tuhan mau saudara dan saya harus menghasilkan buah. Dalam hal ini maksudnya adalah buah-buah pelayanan. Yaitu bagaimana kita harus berbuah jiwa-jiwa bagi TUHAN. Ladang saat ini sudah menguning, namun para pekerja tidak ada. Ada 3 alasan mengapa kita harus membawa jiwa bagi TUHAN; KARENA KITA SADAR BAHWA KITA BERHUTANG PADA TUHAN

Khotbah Minggu, 14 Maret 2021 Terambil Dalam: Kitab Daniel 3:1-18 Pembicara: Pdt. Roby Parairawai Melalui khotbah saya hari ini yang sudah kita baca tadi, pertanyaan saya adalah masih adakah berhala dalam kehidupan kita saat ini? Betapa marahnya TUHAN ketika kita menggantikan TUHAN yang seharusnya sebagai pusat penyembahan kita, namun sebaliknya justru kita lebih kepada hal-hal yang berhala. Saudara yang terkasih pada zaman modern saat ini, Iblis juga tidak tinggal diam. Iblis bekerja ekstra keras untuk menjerumuskan anak-anak TUHAN lewat perkembangan dan kecanggihan modern dunia sekarang ini. Orang lebih banyak fokus pada hal-hal yang tidak kekal, manusia zaman modern lebih banyak menghabiskan masa hidupnya untuk memperkaya diri sekedar untuk dapat diakui. Banyak trik yang iblis lakukan agar orang percaya dapat diseret pada sesuatu yang dapat menjauhkan hidup mereka dari persekutuan atau hubungan baik dengan TUHAN. Banyak orang kristen meninggalkan imannya karena terancam melarat, ter

INFORMASI KEGIATAN SEPEKAN TERLAMPIR DIBAWAH INI. SILAHKAN DI SCROOL KE BAWAH. 👇

Setiap orang pastinya mempunyai pergumulan hidup yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, mari luangkan waktu kita untuk berbicara dengan Tuhan melalui setiap doa-doa kita. Kebutuhan jasmani penting bagi kelangsungan hidup kita, namun doa juga merupakan bagian dari akhir tujuan hidup kita. ***   Ibadah Pernita  diadakan setiap hari selasa,Pukul.16PM (jam 4 sore) Jika ada kendala atau Anda merupakan jiwa yang baru bergabung, silahkan menghubungi Kontak Badan Pengurus Pernita: Ketua Pernita: Ibu. A. Aibini ( 0821 9968 8301) Sekretaris Pernita: Ibu. N. Marbun (0821 9908 5923) *** HADIRILAH IBADAH SEKTOR 1 yang kami laksanakan setiap hari Rabu, Pukul 17.00 (jam 5 Sore) Anda dapat menghubungi pengurus sektor 1 jika ada pertanyaan, dll. Kontak 👇 📞0821 9927 4422 (Bpk. J. Aibini) *** Mari bergabung bersama kami, dalam ibadah sektor 2 yang kami laksanakan setiap hari Rabu, Pukul 17.00 (jam 5 Sore) Anda dapat menghubungi pengurus sektor 2 jika ada pertanyaan, dll. Kontak 👇 📞0821 9962 2398 (Ibu. L.

Pembicara: Pdt. Marthen Samori Ayat Renungan : Efesus 6:10-20; Roma 5:17 Seorang prajurit memahami pentingnya menggunakan perlengkapan perang sebelum melangkah maju ke medan perang. Ini bukan hanya demi keselamatan diri sendiri, tetapi untuk  kemenangan peperangan.  Paulus yang hidup pada zaman kekuasaan romawi dan pernah dipenjara, mengenal perlengkapan seorang prajurit Romawi. Dengan kiasan, Paulus menasehati jemaat agar mempergunakan seluruh perlengkapan senjata rohani dalam menghadapi musuh yang tidak kelihatan. Untuk itu jemaat pertama-tama harus kuat didalam Tuhan dengan mengandalkan kekuatan kuasaNya agar dapat bertahan melawan segala tipu muslihat dan serangan iblis dan antek-anteknya, melalui ajaran sesat maupun daya tarik dunia. Untuk itu kita harus selalu siap sedia dan berdiri tegap, hidup adil dan benar sehingga iblis tidak mendapat kesempatan untuk menjatuhkan kita. Kita juga harus rela memberitakan berita pendamaian agar orang lain mengenal Tuhan Yesus dan juga mengalami